Dari semenjak SMA awal bercita-cita jadi seorang designer . Aku sadar hal itu karena beberapa orang menyadarkan aku tentang talentaku yang mereka rasakan tentang membuat karya-karya seni. Aku ingat betul waktu jaman di Sekolah Dasar, lomba menghias keranjang paskah, lomba merancang busana dari bahan koran dan sejumlah perlombaan di pekan Seni sekolahku, oke aku memborong banyak hadiah kemenangan, tapi jujur saat itu sama sekali aku nggak sadar dengan kemampuan itu. Yang ada dalam pikiranku "oh menang ya? padahal bikinnya ngasal dan menurut aku itu biasa aja"
- Selalu kena omelan mama karena banyak baju mama yang sengaja aku gunting dan re-design baju sendiri, demi bisa mengikuti DIY di majalah GADIS saat itu.
- Dan pernah satu kejadian aku membongkar sepatu pemberian teman mamah karena aku penasaran bagaimana membuat pola sepatu dan berencana mengganti warna sepatu itu dengan menggunakan pilox pink
- Mencuri payet-payet tante untuk aku jadikan gelang, kalung dan cincin untuk aku jual ke teman-teman sekolahku dengan harga yang terjangkau dan tanpa modal hahaa..
- Membeli sticker, isi binder untuk aku jual lagi kepada teman-teman di sekolah.
- Membuat grafiti di dinding rumah dan lemari baju.
Hal ini benar terjadi dan aku bawa untuk aku jadikan bukti pada diri sendiri, ini terjadi secara natural, aku melakukan apa yang aku bisa, aku menikmati apa yang aku kerjakan dan orang lain bisa menikmati hasil itu sedari aku kecil. Aku yakin ini bukan hal yang kecil tapi suatu kata kunci untuk aku harus peka dimana nanti aku harus hidup nanti. Dan kembali kataku.
"Aku pengen jadi designer"
" Aku suka menggambar "
"Aku suka melamun "
"Aku suka keindahan "
"Aku suka dengan pakaian yang indah dan keren "
Tapi nggak tau designer apa
Mengingat semua peristiwa yang lalu cukup membuat aku tergelitik sendiri. Tapi untuk menjadi seorang Designer jauh banget dan apa benar hal itu bisa aku dapatkan? menurut garis keturunan saja hampir nggak ada yang bergelut di bidang design. Rasanya memang nggak mungkin dan di tambah lagi dengan orang tua yang benar-benar menentang aku untuk masuk fashion design. Tiba saatnya waktu aku harus memilih jurusan diperkuliahan dan aku bersi keras untuk menyakinkan orang tua tentang dunia design tidak seburuk yang mereka pikirkan. Dan memang akhirnya aku nggak memilih fashion design jadi memantapkan hati untuk memilih Desain Interior di ITENAS. Karena fashion design bukan lagi jadi hitungan orang tua jadi aku coba cari sesuatu yang berbau design.
Seiring dengan berjalannya waktu semua proses perkuliahan aku lewati, menikmati dan aku kaget dengan semua nilai yang aku dapatkan, diluar dari ekspektasi IPK 3,5. Untukku pribadi ini prestasi dan aku bisa bertanggungjawab dengan semua yang telah aku pilih, ya lambat laun orang tuaku mengerti bahwa disinilah duniaku, dimana aku bisa jadi maksimal tapi masuk dalam track inipun aku masih nggak menyangka bahwa aku bisa memilih ini, satu langkah lebih dekat dengan segudang mimpi "dengan gelar S.Ds duduk manis di salah satu kantor, depan laptop, mendesain ruangan, cafe, hotel dan semua akan aku jadikan indah :)
Aku satu-satunya mahasiswa di angkatanku yang diterima magang di luar pulau, ya di Pulau Dewata Bali. Inipun pengalaman yang benar-benar tidak bisa aku lupakan, bertemu dengan berbagai klien di Bali dan mulai merasakan bagaimana simulai dari bekerja sebagai designer disebuah kantor nanti. Jujur ternyata beberapa hal aku tidak menikmati seperti duduk berlama-lama sebagai drafter di belakang meja kantor, ya meskipun memang orang-orang di kantor seperti malaikat yang Tuhan kirim untuk aku bisa bertahan hidup di Bali. Tapi posisi itu sungguh tidak nyaman, revisi revisi dan revisi yang nggak berhenti dari bos. Ya ternyata jadi bawahan itu rasanya seperti ini, kita nggak punya hak untuk mempertahankan kenyakinan kita atau design kita, ujung-ujungnya memang kita harus mengikuti klien. Rasanya pengen bilang
"Oke I'm sorry, I'm quit"
Tapi disinipun aku masih merasa ada yang kosong, tapi entah apa. Kalau harus 8 jam x 5 hari aku harus di depan laptop untuk mendesign rasanya melelahkan juga :')
Karena memang pada awalnya aku merasa aku ketika mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan Fashion design. Tapi entahlah aku masih bingung juga. Terlalu banyak mimpi yang ingin aku kerjakan. Aku suka dengan dunia interior design dan fashion tapi apa mungkin semua ini aku jalani bersamaan?
No comments:
Post a Comment